Selasa, 14 Januari 2014

RESENSI BUKU DAN RESENSI FILM


RESENSI BUKU
Judul buku                          : Teori Ekonomi Mikro
Penulis                                : Prathama Rahardja
                                             Mandala Manurung
Penerbit                              : Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia
Tahun terbit                         : Juli 2004, Edisi Ketiga
Deskripsi Fisik                    :310 halaman ; 26cm
ISBN                                  : 979-9242-05-3
SINOPSIS
Buku ini bertujuan memberikan pengenalan tentang konsep-konsep dasar ilmu mikroekonomi, yaitu antara lain mengenai mekanisme pasar,perilaku konsumen, teori produksi dan biaya, serta struktur pasar (berbagai bentuk pasar). Dibahas pula mengenai pasar factor produksi, barang public dan eksternalitas, serta teori distributor pendapatan dan kemiskinan. Buku ini disusun dengan mengacu pada Silabus Pengantar Ekonomi Mikro yang dibuat oleh Tim Konsorsium Ilmu Ekonomi, selain juga Silabus Pengantar Ekonomi 1 (Ekonomi Mikro) di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
Buku ini terdiri dari 15 bab, bab 1 pendahuluan, bab 2 mekanisme pasar yaitu mengenai permintaan dan penawaran, bab 3 itu tentang konsep elastisitas, bab 4 mengenai teori perilaku konsumen, bab 5 mengenai teori produksi, bab 6 mengenai teori biaya produksi, bab 7 mengenai memaksimumkan laba, bab 8 mengenai pasar persaingan sempurna, bab 9 mengenai pasar monopoli, bab 10 mengenai pasar persaingan monopolistic, bab 11 mengenai pasar oligopoly, bab 12 mengenai pasar factor produksi khususnya yaitu tenaga kerja dan tanah,bab 13 mengenai keseimbangan umum dan kesejahteraan ekonomi, bab 14 mengenai barang public dan eksternalitas,dan bab 15 ini membahas mengenai teori distribusi pendapatan dan kemiskinan.

TENTANG PENULIS
Prathama Rahardja, dilahirkan di Pati, Jawa Tengah. Menyelesaikan kuliah di jurusan Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan, Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia pada tahun 1980, dengan meraih gelar Sarjana Ekonomi (S.E). Pada tahun 1983-1985 melanjutkan studi di School of Economics, university of the Philipines, Quezon City, Filipina. Selain itu, juga memperdalam Ilmu Kebijakan Publik (Public Policy) di Program Pascasarjana, Universitas Indonesia. Di almamaternya, Fakultas Ekonomi UI,menjadi staf pengajar di program S1, Program Ekstensi, dan Program D3 Akuntansi. Ia juga mengajar di Program Pascasarjana STIA Lembaga Administrasi Negara. Saat ini menjadi anggota Majelis Wali Amanat (MWA) UI-BHMN, periode 2001-2006.
Mandala Manurung,dilahirkan di Medan, Sumatera Utara. Kuliah di Jurusan Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan, Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia, dan berhasil meraih gelar Sarjana Ekonomi (S.E) pada tahun 1989. Studinya dilanjutkan di Program Pascasarjana, Universitas Indonesia,bidang ilmu Ekonomi Perencanaan,dengan tesisnya tentang Perekonomian Indonesia (Analisis New Keynesia Economics). Kini aktif di almamaternya, Fakultas Ekonomi UI, dengan menjadi dosen mata kuliah Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank. Selain itu juga menjadi pengajar Pengantar Ilmu Ekonomi dan Sistem Ekonomi Indonesia di Program S1 dan Program Ekstensi FISIP-UI serta mengajar mata kuliah Teori Ekonomi Makro untuk Kebijakan Publik dan Ekonomi Publik pada Program Magister Perencanaan dan Kebijakan Publik (MPKP) Universitas Indonesia.



RESENSI FILM
Judul Film                           : Habibie & Ainun
Sutradara                            : Faozan Rizal
Produser                             : Dhamoo Punjabi
                                             Manoj Punjabi
Penulis                                : Ginatri S. Noer
                                             Ifan Adriansyah Ismail
Pemeran                             : Reza Rahardian
                                            Bunga Citra Lestari
Musik                                 : Andi Rianto
Studio                                 : MD Pictures
Distribusi                             : MD Pictures
Tanggal rilis                         : 20 Desember 2012
Lokasi                                : Jakarta
Durasi                                 : 118 menit
Negara                               : Indonesia
Bahasa                               : Bahasa Indonesia
                                            Bahasa Jerman
Sutradara Faozan Rizal mencoba mengisahkan perjalanan cinta ke dalam sebuah film yang berdurasi 118 menit yaitu perjalanan cinta dari salah satu Presiden RI yang sangat mencintai tanah air Bapak Bacharuddin Jusuf Habibie dengan almarhumah istrinya Ibu Ainun, yang tertulis dalam novel karya beliau, Habibie dan Ainun.
Sang sutradara, Faozan Rizal, merupakan salah satu pembuat film Indonesia yang mencintai media film. Sutradara kelahiran tahun 1973 yang berasal dari Tegal, Jawa Tengah, ini juga bekerja sebagai actor, penata sinematografi dan mengajar di Fakultas Fotografi, Televisi dan Film Institut Kesenian Jakarta. Karya-karya Faozan Rizal telah ditampilkan dalam berbagai festival internasional seperti Singapore International Film Festival, Eksperim[E]nto Film & Video Festival 2004 Filipina, Cinemanila International Film Festival dan Emirates Film Competition.
Kisahnya dimulai ketika Habibie dan Ainun masih remaja, mereka memang bersekolah di tempat yang sama. Habibie yang akhirnya melanjutkan kuliah di Jerman terpaksa harus pulang ke Indonesia karena penyakit Tubercolosis yang dideritanya. Tapi dari situlah cerita cinta Habibie dan Ainun berlanjut. Habibie akhirnya dipertemukan kembali dengan Ainun lewat kue yang harus diantarkannya ke rumah Ainun. Walaupun banyak anak pejabat tinggi yang menyukai Ainun, tapi Ainun lebih memilih Habibie dan hidup bersama dengannya.
Setelah menikah, mereka pergi ke Jerman. Disana Habibie menyelesaikan studi S3-nya dan berharap bisa kembali ke Indonesia untuk bisa membuat sebuah pesawat anak bangsa seperti  janji yang pernah diucapkan olehnya ketika sakit. Sampai akhirnya, Habibie memiliki kesempatan untuk bisa mewujudkan mimpinya. Ia diberi kesempatan untuk membuat pesawat terbang di negerinya sendiri. Setelah menjadi wakil Dirut IPTN, kemudian ia diangkat menjadi menteri, kemudian menjadi wakil presiden dan akhirnya menjadi presiden menggantikan Soeharto yang lengser dari jabatannya.
Setiap kesuksesan pasti ada pengorbanan. Kesuksesan Habibie yang ingin mengabdikan diri pada Negara, berdampak pada keluarganya. Ia tak lagi sempat menghabiskan waktu dengan keluarganya, bahkan untuk dirinya sendiri pun tidak. Tidurpun hanya 1 jam setiap harinya. Ketika Habibie tak mencalonkan diri sebagai presiden di pemilu berikutnya, ia pun kembali ke Jerman bersama dengan Ainun. Disana mereka hidup lebih tenang dan damai. Tapi ketenangan dan kedamaian itu tak bertahan lama. Ainun yang divonis menderita kanker ovarium stadium 4, memaksakannya harus dirawat di rumah sakit dan menjalankan operasi berkali-kali. Selama sakit, Habibie dengan setia merawat Ainun dan menjaganya sampai Ainun menutup mata  untuk selama-lamanya.
Kisah perjalanan cinta Habibie dan Ainun ini mampu menarik perhatian jutaan masyarakat Indonesia maupun luar negeri. Saat film ini dirilis pertama kali, langsung mencuri perhatian di kalangan masyarakat. Pada hari ketiga sejak penayangan perdana film ini, film ini ditayangkan pada 241 layar film di Indonesia. Film yang mengisahkan perjalanan hidup Bapak BJ Habibie ini mengandung banyak nilai-nilai kehidupan, baik nasionalisme, ketulusan, sejarah tokoh besar bangsa Indonesia, pemikiran seorang ilmuwan,motivasi hidup yang membara, maupun nilai social. Faozan berhasil membawakan kisah ini dengan baik. Ia mampu menampilkan isi cerita yang ditulis langsung oleh Bapak BJ Habibie ke dalam film. Actor yang dipilihnya yaitu Reza Rahardian dan Bunga Citra Lestari sangat cocok memerankan karakter Habibie dan Ainun. Ketika proses pembuatan film ini, Bapak BJ Habibie sendiri juga memberikan saran kepada sang sutradara. Pak Habibie menginginkan film ini bisa menjadi contoh film yang berkarakter bangsa. Film ini sangat cocok untuk ditontonkan oleh semua kalangan, mulai dari anak-anak sampai orang tua.