E- MARKETPLACE
Perkembangan
zaman sekarang semakin hari semakin meningkat. Pertumbuhan perekonomian dan teknologi dewasa ini semakin
lama juga semakin meningkat. Seiring dengan perkembangan zaman, ekonomi dan
teknologi yang semakin meningkat, maka dalam kesempatan ini, saya akan membahas
mengenai e-Marketplace. Dengan berkembangnya teknologi internet, secara tidak
langsung membentuk sebuah pasar atau arena perdagangan tersendiri yang kerap
dinamakan sebagai e-Marketplace (beberapa praktisi manajemen menyebutnya
sebagai Marketspace). Sebagaimana pasar dalam pengertian konvensional, yaitu
tempat bertemunya penjual dan pembeli, di dalam e- Marketplace berinteraksi
pula berbagai perusahaan-perusahaan di dunia tanpa dibatasi oleh teritori ruang
(geografis) maupun waktu. Beragam produk dan jasa dalam berbagai bentuknya
dicoba ditawarkan oleh perusahaan-perusahaan yang telah “go internet” ini dalam
berbagai domain industri, sehingga menghasilkan suatu nilai dan volume
perdagangan yang tidak kalah besar dari pasar konvensional. E-marketplace ini
juga berkembang di negara-negara di dunia termasuk di Indonesia. Di dalam
dunia maya, secara prinsip, e-Marketplace berkembang melalui empat tahapan
evolusi berdasarkan konsep yang dikembangkan oleh Warran D. Raisch.
Ada
empat tahapan evolusi E-Marketplace yaitu:
1.
Commodity
Exchanges
Pada
bentuk awal ini, e-Marketplace merupakan arena tempat bertemunya berbagai pihak
atau entiti yang memilki tujuan utama untuk berdagang (transaksi jual-beli).
Produk atau jasa yang paling cocok untuk diperdagangkan dalam e- Marketplace
ini adalah yang bersifat komoditas. Alasannya adalah karena selain sesuai
dengan karakteristik transaksi dagang yang cepat dan berjangka pendek,
barang-barang komoditas ini mudah sekali menentukan harganya sehingga tidak sulit
jika dipertukarkan secara internasional (dengan memakai standar pembayaran
semacam kartu kredit dan transfer bank). Perbedaan yang mendasar antara pasar konvensional
dengan e-Marketplace jenis ini adalah pada konsep transparansi. Di sisi
pembeli (buyer transparency), besar sekali manfaat yang diperoleh jika bertransaksi
di pasar ini karena melalui internet harga-harga produk maupun jasa dapat
secara transparan diketahui. Artinya, karena begitu banyaknya pemasok (suppliers)
produk atau jasa yang sama, maka seorang calon pembeli dapat melakukan
pengecekan dan perbandingan antara masing-masing harga yang ditawarkan
tersebut, tentu saja dengan tujuan untuk mencari harga termurah. Selain harga,
transparansi terhadap kualitas pelayanan, aturan garansi, fasilitas asuransi, dan
jaminan pelayanan purna jual merupakan beberapa hal yang dapat pula diperbandingkan
keberadaannya oleh para calon pembeli. Untuk produk-produk khusus, dimana
tidak banyak pemasok yang menawarkannya, aspek transparansi dapat pula
terlihat, karena pembeli dapat melakukan perhitungan tersendiri mengenai
tingkat kewajaran harga yang ditawarkan pemasok tersebut (karena pada dasarnya
sebuah perusahaan harus melalui beberapa tahap aktivitas/proses penciptaan
produk yang dengan mudah dapat dihitung biayanya per tahap melalui pengecekan
lansung di internet). Di sisi penjual pun manfaat transparansi dapat diperoleh
(supplier tranparency). Manfaat pertama adalah diketahuinya tingkat kompetitif
yang ada dengan cara mempelajari bagaimana para pesaingan bisnisnya berusaha
merebut calon pembeli yang ada di internet. Dengan mengetahui hal tersebut,
maka dengan mudah dapat disusun strategi bersaing yang efektif tanpa harus
mengeluarkan biaya khusus (biasanya dialokasikan untuk mempelajari pasar dan
perilaku pelanggan). Manfaat kedua adalah sebuah perusahaan pemasok dapat benar-benar
memilih rekanan atau mitra kerja bisnisnya yang paling cepat, murah, dan
berkualitas baik, karena dengan mudahnya pemasok tersebut dapat melakukan pengecekan
terhadap kinerja mitra bisnis tersebut melalui internet. Mekanisme transparansi
yang terjadi di e-Marketplace ini perlahan-lahan akan membentuk sebuah
pasar perdagangan yang sangat efisien, yang terasa sulit dan membutuhkan waktu
lama untuk terjadi di pasar konvensional. Bentuk-bentuk bisnis semacam lelang
dan jual-beli produk retail merupakan primadona dalam arena perdagangan virtual
ini.
2.
Value
Added Services
Perkembangan
berikutnya dari e-Marketplace akan menuju kepada terbentuknya sebuah arena
dimana terciptanya sebuah bentuk penawaranpenawaran baru terhadap sebuah
metode jual-beli yang belum/sulit terjadi di pada pasar konvensional (value
added services). Filosofi utama yang mendasari jenis perdagangan ini
adalah suatu pandangan yang mengatakan bahwa setiap konsumen (atau calon
pembeli) adalah unik, sehingga mereka sebenarnya mengharapkan untuk memperoleh
atau dapat membeli produk atau jasa yang khusus sesuai dengan kebutuhan atau
kesukaan masing-masing individu. Dengan kata lain, perusahaan harus mampu
menghasilkan dan menawarkan produk atau jasa yang dapat di‑tambahsulam-kan
(tailor made) sesuai dengan keinginan unik pelanggan. Selain variasi
produk yang dapat disesuaikan, harga, cara pengiriman, lama garansi, jenis asuransi,
dan hal-hal lain pun dapat dipilih sesuka hati konsumen. Di e- Marketplace,
hal ini sangat mudah dilakukan karena banyak sekali aspek-aspek penciptaan
produk atau jasa yang dapat dengan mudah di-digitalisasi-kan. Semakin hal
serupa tidak dapat dilakukan di pasar konvensional, semakin besar value added yang
ditawarkan oleh e-Marketplace. Industri dengan produk -produk yang dapat di - digital-kan
merupakan primadona di e-Marketplace ini seperti: media dan publikasi, musik
dan rekaman, hiburan, kurir, dan lain sebagainya.
3.
Knowledge
Networks
Perkembangan
berikutnya dari e-Marketplace adalah menuju ke sebuah komunitas yang
berbasis pengetahuan (knowledge). Perusahaan adalah merupakan kumpulan
dari sumber daya manusia dengan kompetensi dan keahlian yang beragam.
Interaksi antara perusahaan dengan mitra bisnis, stakeholder (yang berkepentingan),
dan konsumen merupakan tidak hanya merupakan sebuah komunikasi pasif
belaka, namun di dalamnya terkandung aspek-aspek pengetahuan yang secara
sadar atau tidak saling dipertukarkan. Lihatlah bagaimana dengan hanyaberbekal
fasilitas browsing dan situs-situs portal, seseorang yang sangat awam di bidang
tertentu dalam waktu singkat dapat memiliki berbagai referensi berharga berkualitas
tinggi untuk dipelajari. Tidak pernah terbayangkan sebelumnya bahwa hanya
dengan berbekal email dan situs (homepage), seorang individu dapat mengembangkan
bisnis dengan berbagai sumber daya data dan informasi yang telah tersedia
gratis di internet. Di samping itu, perusahaan pun dapat “belajar” banyak dari
perusahaan-perusahaan lain, baik yang merupakan mitra bisnis atau pun para pesaingnya.
Konsumen pun menjadi bertambah “pintar” karena hampir tidak ada lagi hal
yang dapat disembunyikan oleh para penjual produk atau jasa. Hampir tidak ada
lagi produk atau jasa dengan kualitas buruk yang mampu bertahan lama di pasaran
karena konsumen akan “diberitahu” oleh sumber-sumber lain melalui internet
mengenai produk atau jasa yang buruk mutunya tersebut. E-Marketplace ini
secara tidak langsung akan meningkatkan kualitas perdagangan di dalam kehidupan
manusia, karena sudah tidak ada lagi yang dapat dikelabui atau “dibodohi”
oleh siapapun. Setiap tawaran, ajakan, data, maupun informasi dapat dengan
mudah dicek kebenarnnya di internet.
4.
Value
Trust Networks
Akhirnya
e-Marketplace akan berkembang ke sebuah jejaring yang merupakan pusat
bertemunya berbagai individu, komunitas, institusi, perusahaan, bisnis, pemerintah,
negara, dan entiti-entiti lain yang kehadirannya merupakan bagian tak terpisahkan
dari kehidupan manusia.
Berbagai
interaksi yang tidak efisien dan efektif lagi dilakukan di pasar konvensional
akan segera beralih ke e-Marketplace. Komunitas manusia akan terbentuk di
dunia maya berdasarkan kepentingannya masing-masing (workgroups). Tentu
saja interaksi tersebut dapat terwujud jika jejaring e-Marketplace yang ada dapat
dipercaya. Berbagai prasyarat yang harus dipenuhi oleh e-Marketplace untuk
menuju kepada lingkungan tersebut di antaranya adalah: faktor keamanan dalam bertransaksi,
jaminan privasi dalam berkomunikasi, adanya standar pertukaran informasi
antar institusi yang disepakati, dan berlakunya hukum dunia maya yangefektif.
Pada
akhirnya nanti, akan terjadi konvergensi yang utuh antara pasar konvensional
dengan e-Marketplace. Apapun bentuknya nanti, yang pasti akan mendatangkan
dampak positif dan negatif bagi kelangsungan hidup manusia. Yang penting
untuk dicermati adalah bagaimana memanfaatkan kemajuan dan inovasi teknologi
yang ada untuk meningkatkan kualitas kehidupan manusia. Tanpa adanya usaha
ke arah itu, niscaya kehadiran teknologi justru akan mempercepat kemusnahan
komunitas manusia di bumi ini.
Dari
munculnya elektronik marketplace, terutama internet, merubah beberapa hal dalam
proses untuk trading dan supply chain. Perubahan ini yang dimotori oleh IT
menghasilkan :
1.
Informasi yang lebih bagus dalam lingkungan
bertransaksi & hubungan.
2.
Biaya untuk mencari informasi yang lebih
rendah untuk buyer.
3.
Menghilangkan informasi yang
membingungkan bagi seller & buyer.
4. Pemisahan sementara yang lebih baik
antara waktu pembelian dengan waktu pemprosesan produk digital yang dibeli di
e-marketplace.
5.
Pembeli dan penjual bisa berada di
tempat yang berbeda.
Komponen Ruang Pasar
Sama
dengan fisik marketplace, pada marketplace (ruang pasar), pembeli dan penjual
bertukar barang dan jasa untuk uang (untuk barang dan jasa lain, terdapat
sistem barter), tetapi mereka juga melakukannya secara elektronik. Marketspace
meliputi transaksi elektronik yang membawa pola distribusi yang baru bagi
barang dan jasa. Komponen utama dan pemain dalam marketspace adalah customer,
penjual, barang, dan jasa (fisikal atau digital), infrastruktur, front end,
back end, perantara, partner bisnis lainnya, dan jasa pendukung.
1.
Customer
10
juta orang di dunia ini yang membuka internet merupakan pembeli potensial atas
barang dan jasa yang ditawarkan atau diiklankan di internet. Pembeli mencari
perbandingan harga, barang sesuai pesanan, barang kolektor, entertainment, dan
lain-lain. Mereka adalah pengemudi. Mereka bisa mencari informasi yang detail,
membandingkan, menawar, dan terkadang bernegosiasi. Organisasi tersebut adalah
customer terbesar, lebih dari 85% dari aktivitas EC.
2.
Penjual
Berjuta
orang terdaftar di website mempromosikan dan menawarkan berbagai variasi
barang. Setiap hari terdapat penawaran baru produk dan jasa. Penjuat bisa
menjuat langsung dari website mereka atau dari e-marketplace.
3.
Produk dan jasa
Satu
perbedaan utama dari marketplace dan marketspace yaitu kemungkinan banyaknya
produk dan jasa di marketspace. Meskipun kedua tipe pasar bisa menjual produk
fisik, marketspace juga bisa menjual produk digital, dimana barang bisa
ditransformasi ke format digital dan diberikan melalui internet. Penyampaian
bisa dalam bentuk software, music dan terdapat kemungkinan untuk mengirim
produk dan jasa lainnya, yang terdapat pada online exhibit 2.1. produk digital
memiliki perbedaan biaya daripada produk biasa. Pada hal ini, biasanya biaya
adalah tetap dan biaya variabel sangatlah rendah. Meskipun demikian, keuntungan
bisa meningkat begitu cepat.
4.
Infrastruktur
Infrastruktur
marketspace meliputi jaringan elektronik, hardware, software, dan lain-lain.
5.
Front end
Customer
berinteraksi dengan marketspace melalui front end. Komponen dari front end bisa
meliputi pintu gerbang penjual, katalog elektronik, shopping cart, search
engine, dan pintu pembayaran.
6.
Back end
Semua
aktivitas berhubungan dengan agregasi pesanan dan pemenuhan, manajemen
persediaan, pembelian dari supplier, accounting, keuangan,proses pembayaran,
packaging, pendistribusian yang dinamakan back end dari sebuah bisnis.
7.
Perantara
Dalam
marketing, perantara merupakan orang ketiga yang mengoperasikan hubungan antara
penjual dan pembeli. Perantara menawarkan jasa mereka dalam web. Peranan dari
perantara disini berbeda dengan peranan perantara pada umumnya. Perantara
online menciptakan dan mengatur pasar online. Mereka membantu mencocokkan
pembeli dan penjual, menyediakan jasa infrastruktur, dan membantu customer dan
atau penjual dalam menyelesaikan transaksi. Mereka juga membantu sangat banyak
transaksi yang ada pada jasa penyediaan, seperti didemonstrasikan pada WebMD.
Perantara online biasanya beroperasi dengan sistem komputer.
8.
Partner bisnis lainnya
Selain
perantara, terdapat beberapa tipe partner bisnis, seperti pengiriman yang
berkolaborasi melalui internet, dan partner lain yang biasanya berkaitan dengan
supply chain.
9.
Jasa pendukung
Banyak
jasa pendukung yang tersedia, mulai dari pengesahan sertifikat, jaminan orang
ketiga, sampai penyedia layanan.
Fungsi Pasar
1.
Menyamakan pembeli dan penjual fasilitas
bertransaksi infrastruktur institusional.
2.
Penentuan penawaran produk logistik legal.
3.
Keistimewaan produk yang ditawarkan oleh
penjual penyampaian informasi, barang, dan jasa kepada pembeli kode pemasaran,
hukum kontrak, pemecahan perselisihan, proteksi kepemilikan.
4.
Penyatuan berbagai jenis produk hukum
eksport dan import.
5.
Pencarian (pembeli oleh penjual dan
penjual oleh pembeli) penempatan regulasi.
6. Informasi mengenai produk dan harga
transfer pembayaran kepada penjual peraturan dan regulasi, pengawasan, dan
peyelenggaraan.
7.
Mengorganisasi penawaran dan pertukaran.
8.
Mencocokan penawaran penjual dengan
tingkat kesukaan / pilihan pembeli.
9.
Penemuan harga kepercayaan.
10. Proses dan hasil dari penentuan harga.
sistem kredit, reputasi, peringkat agen seperti customer report dan BBB, hal
rahasia yang disimpan pihak ketiga, dan agensi online yang bisa dipercaya.
11.
Membolehkan perbandingan harga.
Tipe Marketplace
Ini
adalah tipe dari e-marketplace. B2C e-marketplace adalah storefront dan internet
mall.
1.
Electronic Storefront
Electronik
storefront adalah suatu perusahaan website dimana mereka menjual produk dan
jasa. Ini adalah toko elektronik. Storefront ini dimiliki oleh manufaktur atau
retail atau penjualan individu dari rumah atau tipe bisnis lainnya. Storefront
mencakup beberapa mekanisme yang sangat diperlukan untuk mengarahkan dan
memimpin penjualan. Mekanisme yang sering ada yaitu katalog elektronik, search
engine yang membantu customer menemukan produk yang terdapat di katalog,
electronic cart yang memiliki berbagai item, fasilitas pelelangan online,
payment gateaway yang mengatur pembayaran, lapangan pengiriman diamna
pengiriman diatur, dan customer service, yang meliputi produk dan informasi
mengenai garansi.
2.
Electronic Mall
Sebagai
tambahan untuk berbelanja pada storefront pribasi, consumer bisa juga
berbelanja pada electronic mall (e-mall). Sama seperti mal pada dunia fisik,
e-mall adalah tempat berbelanja omline yang bertempat dibanyak toko bertempat.
Contoh hawaii.com adalah e-mall yang menjual barang-barang dan toko di hawaii.
Itu mencakup direktori produk kategori dan toko pada setiap kategori. Ketika
consumer mengindikasi kategori yang ia inginkan, consumer ditransfer kepada
storefront pribadi yang cocok dengan keinginannya. Mall seperti ini tidak
menyediakan jasa. Ini hanya merupakan direktori. Ada mall-mall lain yang khusus
menyediakan jasa. Beberapa mall biasanya sangat besar, yang didalamnya terdapat
banyak penjual virtual.
Tipe Toko dan Mall
Ini
adalah beberapa tipe toko dan mall :
1.
Toko / mall umum
Ini
adalah marketspace yang besar yang menjual semua tipe produk/ contoh
amazon.com, choicemall.com, shop4.vcomshop.com, spree.com dan portal publik
yang besar seperti yahoo.com, aol.com, lycos.com. semua departemen yang besar
dan toko diskon termasuk dalam kategori ini.
2.
Toko / mall spesial
Mereka
hanya menjual satu tipe atau beberapa tipe produk, seperti buku,bunga.anggur,
mobil, atau hewan. Amazon.com memulai bisnisnya sebagai spesial penjual buku,
namun sekarang telah berubah menjadi general store. 1800flowers.com hanya
menjual bunga dn hadiah yang berkaitan. Fashonmall/beautyjungle spesialisasi
pada produk kecantikan, tips, dan trend mode. Cattoys.com menjual berbagai
macam mainan kucing. Uvine.com menjual anggur.
3.
Regional vs toko global
Beberapa
toko, seperti e-grocers atau penjual furnitur, melayani customer yang berada
pada lingkungannya saja. Contoh parknshop.com hanya melayani hongkong
Untuk
memudahkan penjualan secra online, website membutuhkan EC merchant server
software. Fungsi utama yang ditawarkan oleh software meliputi katalog
elektronik, search engine, dan shopping cart.
1.
Katalog Elektronik
Dari
generasi ke generasi, katalog berupa kertas yang dicetak. Tetapi katalog
elektronik berbentuk CD-ROM dan internet yang mempopulerkannya. Katalog
elektronik berisi database produk, directory, kapabilitas untuk mencari, dan
fungsi untuk mempresentasikannya. Untuk pedagang, tujuan dar katalog itu adalah
untuk menunjukkan informasi atas produk dan jasa. katalog elektronik bisa
dicari secara cepat dengan bantuan search engine dan mereka dangat menark
bentuknya. Mayoritas dari katalog elektronik yang pertama kali terbit hanya
berupa teks dan gambar yang dicetak dari katalog. Tetapi sekarang katalog
elektronik mulai berubah menjadi lebih dinamis, mudah menyesuaikan dan bisa
dipadupadankan dengan prosedur penjual dan pembeli. katalog elektronik sekarang
lebih gampang berintegrasi dengan shopping cart, penerimaan pesanan, dan
pembayaran.
Keuntungan
dan kerugian dari katalog online sama dengan katalog kertas. Meskipun katalog
online memiliki keuntungan yang signifikan, seperti gampang diupdate, bisa
terintegrasi dengan proses pembelian, meliputi spektrum yang besar dari produk,
interaktif, bisa disesuaikan dengan pesanan, dan beberapa keuntungan lainnya,
mereka juga memiliki kerugian dan keterbatasan. Customer memerlukan komputer
dan akses internet, memiliki banyak katalog kertas, jika tidak bisa digantikan
dengan katalog online. Koran dan majalah yang dicetak tidak memiliki batas
waktu sehingga katalog kertas tidak akan hilang kegunaannya. Kelihatannya, akan
ada ruang yang sama untuk kedua media di masa yang akan datang.
2.
Mesin Pencari
Mesin
pencari adalah program komputer yang bisa mengakses database dari sumber
internet, mencari informasi spesifik berdasarkan kata kunci dan melaporkan
hasilnya. Google, Altavista, Lycos adalah mesin pencari yang paling popular,.
Portal seperti Aol,Yahoo, dan Msn memiliki mesin pencari tersendiri. Sebagai
tambahan, sebagian besar perusahaan memiliki mesin pencari dalam portal mereka.
3.
Shopping Carts
Elektronik
shopping carts adalah teknologi proses pemesanan yang memudahkan customer untuk
mengakumulasikan item yang mereka ingin beli sementara mereka bisa terus
berbelanja. Hal ini hampir sama dengan shopping carts pada dunia fisik. Program
software dari Elektronik shopping carts memudahkan cuatomer untuk memilih item,
melihat ulang apa yang telah dipilih, membuat perubahan, dan terakhir
menjadikan list belanjaan. Mengklik pada “buy” akan mengacu pada pembelian yang
sesungguhnya.
Di Indonesia, perkembangan
e-marketplace berkembang pesat, karena banyak konsumen yang tertarik
menggunakannya dan banyak manfaat yang di dapatkan oleh konsumen. Tidak bisa
dipungkiri bahwa semakin lama e-marketplace akan lebih maju dan berkembang di
masa yang akan datang, itu berarti bahwa Indonesia bisa sebanding dengan negara
– negara lainnya yang juga telah menggunakan e-marketplace dalam kesehariannya.