TUGAS : Membuat
opini tentang job seeker dan job creator.
Opini Tentang Job Seeker dan Job
Creator
Dalam
tugas ini saya akan memberikan pendapat mengenai Job Seeker dan Job Creator.
Pertama yang akan saya bahas adalah Job seeker, Job seeker disebut juga sebagai
pencari pekerjaan atau sebagai pengganti kata pengangguran. Kata pengangguran
sudah tidak asing lagi didengar dalam Negara kita yaitu Negara Indonesia.
Terlalu banyak pengangguran di Negara kita ini dari yang muda sampai yang tua. Mereka
awalnya mau mencari pekerjaan, namun dengan banyaknya faktor hambatan yang
terjadi, maka mereka menjadi kebiasaan untuk tidak mau bekerja. Pengangguran
ini timbul disebabkan adanya banyak faktor. Faktor – faktor diantaranya yaitu :
1.
Kurangnya pendidikan.
Tidak semua orang
memiliki biaya untuk sekolah, banyak orang yang kurang mampu yang tidak bisa
sekolah sampai sarjana, namun zaman sekarang juga banyak anak muda yang bekerja
hanya dengan lulusan Sekolah Menengah Atas (SMA), Sekolah Menengah Pertama (SMP),
bahkan ada pula yang hanya lulusan Sekolah Dasar (SD) semua tergantung kemauan
dalam diri kita. Akan tetapi sebaliknya, banyak juga anak muda yang lulusan
sarjana masih menjadi job seeker atau pengangguran sampai saat ini.
2.
Kurangnya informasi dalam hal pekerjaan.
Kurangnya informasi dalam pekerjaan ini
biasanya terjadi pada orang-orang yang berada di desa, atau untuk orang yang
tidak bersosialisasi dengan lingkungan sekitarnya. Seperti kita ketahui,
belakangan ini banyak dibuka acara Job
Fair di tempat-tempat seperti mall atau tempat-tempat besar. Dimana disana
terdiri banyak stand dari beberapa perusahaan yang mencari karyawan. Akan
tetapi pemberitahuan acara Job Fair ini biasanya diketahui lewat mulut ke mulut
atau informasi yang tidak beredar luas. Maka untuk orang yang kurang
bersosialisasi terhadap lingkungan mungkin tidak mengetahui adanya acara Job
Fair.
3.
Kurangnya kemampuan diri untuk bekerja.
Kurangnya
kemampuan ini terjadi karena kurangnya pendidikan dan sosilisasi terhadap
lingkungan sekitar dalam bidang pekerjaan tersebut. Ini bisa diatasi dengan
belajar untuk meningkatkan kemampuan dalam diri kita seperti kursus sesuai
dengan hobi kita yang nantinya juga akan berguna dan kita juga akan senang
menjalaninya.
4.
Lapangan kerja yang sangat terbatas.
Kita semua sudah
mengatahui bahwa lapangan pekerjaan di Indonesia sangat terbatas dan tidak
sebanding dengan tingkat penduduk yang semakin bertambah.
5.
Penduduk Negara Indonesia yang semakin
bertambah.
Penduduk Negara
Indonesia semakin bertambah karena banyak penduduk yang tidak melakukan program
KB (Keluarga Berencana) sehingga tidak menekan jumlah penduduk.
6.
Gaya hidup dan gengsi yang terlalu
tinggi.
Seperti kita ketahui sekarang, gaya
hidup anak-anak Indonesia sudah banyak yang terpengaruh gaya hidup luar negeri
dari mulai pergaulan dan lain sebagainya. Dari gaya hidup yang terlalu tinggi
ini juga akan menciptakan rasa gengsi yang tinggi dalam diri kita. Kita hanya
mau mencari pekerjaan di tempat kantor-kantor besar agar menjadi karyawan di
kantor tersebut. Sedangkan peluang kerja di kantor-kantor besar tersebut tidak
sebanding dengan banyaknya job seeker yang ada di Indonesia ini.
Semua
faktor tersebut dapat diatasi dari dalam diri kita sendiri. Kita sendiri yang
menentukan apa kita akan terus menjadi job seeker atau tidak. Melihat
perkembangan ekonomi Indonesia yang kurang membaik, kita sebagai warga
Indonesia harus bisa meningkatkan perekonomian Indonesia lagi dengan bekerja.
Sebab pengangguran merupakan faktor yang menyebabkan perekonomian Indonesia
menurun.
Kedua,
saya akan membahas mengenai Job Creator. Job
creator merupakan seseorang atau badan yang menyediakan lapangan pekerjaan.
Bukan hanya pemerintah yang seharusnya menyedikan lapangan pekerjaan atau
membuka lapangan kerja baru, akan tetapi kita juga bisa menjadi seorang job
creator dengan membuka usaha dan menarik beberapa karyawan dalam usaha kita. Dengan
demikian pengangguran yang ada di Indonesia juga akan berkurang.
Untuk menjadi seorang
job creator, kunci utama yang harus dimiliki adalah harus inovatif, kreatif dan berani menghadapi
resiko yang akan terjadi di masa yang akan datang. Seperti yang kita ketahui,
seorang wirausaha pasti memiliki resiko dan peluang di sekitarnya, oleh karena
itu seorang wirausaha harus selalu berusaha untuk berprestasi, berorientasi
pada pada masa depan, memiliki ketekunan dan ketabahan, memiliki inisiatif,
suka bekerja keras, energik, memiliki jiwa optimisme dan memiliki jiwa
kepemimpinan.
Menurut
saya sebagai generasi muda, job creator justru lebih mulia. Ada istilah
“yang muda yang dipercaya”, ini menegaskan bahwa terbuka peluang yang luas bagi
generasi muda untuk berkarya dan untuk menjadi pemberi solusi bagi para
pengangguran. Menjadi job creator tidak sulit, meski tidak pula
dibilang mudah. Kita dihadapkan pada tantangan untuk sukses dan gagal yang
pointnya sama, yakni 50:50. Tapi dengan perhitungan dan analisa yang tepat
justru bisa dibuat menjadi 99 : 1. Semuanya kembali kepada diri masing - masing
dan seberapa matang dirinya dalam membuat analisa atas rencananya. Menjadi job
creator juga sangat mungkin dengan ilmu atau kemampuan yang dimiliki, dan
menjadi job creator juga bisa belajar dari pengalaman para pendahulu.
Jika
setelah lulus nanti saya diberikan pilihan menjadi job seeker atau job creator,
saya akan memilih menjadi job creator, karena saya ingin menjadi seorang wirausaha.
Saya ingin membuka sebuah usaha sendiri, karena menurut saya membuka sebuah
usaha juga bisa dilakukan dari hal yang kecil dan untuk di awal tidak harus
memerlukan modal yang besar. Membuka usaha bisa dilakukan di rumah sendiri jika
memang lokasinya strategis dan memiliki pangsa pasar yang luas, karena
persaingan dunia bisnis lama kelamaan akan rawan.
Tidak bisa dipungkiri masyarakat Indonesia
juga sudah banyak yang beralih menjadi wirausahawan, karena menurut mereka
menjadi wirausahawan juga sebagai tempat ia menyalurkan hobinya, misalnya orang
yang suka menjahit ia pasti akan membuka tempat konveksi, lalu orang yang suka
memasak dan pintar memasak ia juga pasti ingin membuka usaha restoran atau
rumah makan, karena akan sangat menyenangkan jika kita menjalankan suatu usaha
sesuai dengan hobi yang kita miliki. Tidak hanya hobi, banyak wirausaha yang
membuka dan menjalankan usahanya sesuai dengan kemampuannya, kemampuan dalam
hal keuangan, ilmu dan lain sebagainya, seperti orang yang pintar matematika ia
akan membuka usaha mengajar les matematika dan masih banyak contoh lainnya.
Dari
penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa menjadi job seeker dan job
creator adalah sebuah pilihan, dan pilihan tersebut akan ditentukan oleh diri
kita sendiri. Semua orang memiliki kemampuan yang berbeda satu dengan lainnya,
akan tetapi semua orang memiliki keinginan yang sama yaitu ingin sukses di masa
depan. Kita sebagai generasi muda Indonesia harus meningkatkan kualitas dan
kemampuan kita agar Negara kita menjadi maju dan berkembang.