Jumat, 12 Desember 2014

Tugas 4. Opini Tentang Job Seeker dan Job Creator

TUGAS : Membuat opini tentang job seeker dan job creator.

Opini Tentang Job Seeker dan Job Creator
Dalam tugas ini saya akan memberikan pendapat mengenai Job Seeker dan Job Creator. Pertama yang akan saya bahas adalah Job seeker, Job seeker disebut juga sebagai pencari pekerjaan atau sebagai pengganti kata pengangguran. Kata pengangguran sudah tidak asing lagi didengar dalam Negara kita yaitu Negara Indonesia. Terlalu banyak pengangguran di Negara kita ini dari yang muda sampai yang tua. Mereka awalnya mau mencari pekerjaan, namun dengan banyaknya faktor hambatan yang terjadi, maka mereka menjadi kebiasaan untuk tidak mau bekerja. Pengangguran ini timbul disebabkan adanya banyak faktor. Faktor – faktor diantaranya yaitu :
1.            Kurangnya pendidikan.
Tidak semua orang memiliki biaya untuk sekolah, banyak orang yang kurang mampu yang tidak bisa sekolah sampai sarjana, namun zaman sekarang juga banyak anak muda yang bekerja hanya dengan lulusan Sekolah Menengah Atas (SMA), Sekolah Menengah Pertama (SMP), bahkan ada pula yang hanya lulusan Sekolah Dasar (SD) semua tergantung kemauan dalam diri kita. Akan tetapi sebaliknya, banyak juga anak muda yang lulusan sarjana masih menjadi job seeker atau pengangguran sampai saat ini.
2.            Kurangnya informasi dalam hal pekerjaan.
  Kurangnya informasi dalam pekerjaan ini biasanya terjadi pada orang-orang yang berada di desa, atau untuk orang yang tidak bersosialisasi dengan lingkungan sekitarnya. Seperti kita ketahui, belakangan ini  banyak dibuka acara Job Fair di tempat-tempat seperti mall atau tempat-tempat besar. Dimana disana terdiri banyak stand dari beberapa perusahaan yang mencari karyawan. Akan tetapi pemberitahuan acara Job Fair ini biasanya diketahui lewat mulut ke mulut atau informasi yang tidak beredar luas. Maka untuk orang yang kurang bersosialisasi terhadap lingkungan mungkin tidak mengetahui adanya acara Job Fair.
3.            Kurangnya kemampuan diri untuk bekerja.
Kurangnya kemampuan ini terjadi karena kurangnya pendidikan dan sosilisasi terhadap lingkungan sekitar dalam bidang pekerjaan tersebut. Ini bisa diatasi dengan belajar untuk meningkatkan kemampuan dalam diri kita seperti kursus sesuai dengan hobi kita yang nantinya juga akan berguna dan kita juga akan senang menjalaninya.
4.            Lapangan kerja yang sangat terbatas.
Kita semua sudah mengatahui bahwa lapangan pekerjaan di Indonesia sangat terbatas dan tidak sebanding dengan tingkat penduduk yang semakin bertambah.
5.            Penduduk Negara Indonesia yang semakin bertambah.
Penduduk Negara Indonesia semakin bertambah karena banyak penduduk yang tidak melakukan program KB (Keluarga Berencana) sehingga tidak menekan jumlah penduduk.
6.            Gaya hidup dan gengsi yang terlalu tinggi.
Seperti kita ketahui sekarang, gaya hidup anak-anak Indonesia sudah banyak yang terpengaruh gaya hidup luar negeri dari mulai pergaulan dan lain sebagainya. Dari gaya hidup yang terlalu tinggi ini juga akan menciptakan rasa gengsi yang tinggi dalam diri kita. Kita hanya mau mencari pekerjaan di tempat kantor-kantor besar agar menjadi karyawan di kantor tersebut. Sedangkan peluang kerja di kantor-kantor besar tersebut tidak sebanding dengan banyaknya job seeker yang ada di Indonesia ini.

Semua faktor tersebut dapat diatasi dari dalam diri kita sendiri. Kita sendiri yang menentukan apa kita akan terus menjadi job seeker atau tidak. Melihat perkembangan ekonomi Indonesia yang kurang membaik, kita sebagai warga Indonesia harus bisa meningkatkan perekonomian Indonesia lagi dengan bekerja. Sebab pengangguran merupakan faktor yang menyebabkan perekonomian Indonesia menurun.
Kedua, saya akan membahas mengenai Job Creator. Job creator merupakan seseorang atau badan yang menyediakan lapangan pekerjaan. Bukan hanya pemerintah yang seharusnya menyedikan lapangan pekerjaan atau membuka lapangan kerja baru, akan tetapi kita juga bisa menjadi seorang job creator dengan membuka usaha dan menarik beberapa karyawan dalam usaha kita. Dengan demikian pengangguran yang ada di Indonesia juga akan berkurang.
Untuk menjadi seorang job creator, kunci utama yang harus dimiliki adalah  harus inovatif, kreatif dan berani menghadapi resiko yang akan terjadi di masa yang akan datang. Seperti yang kita ketahui, seorang wirausaha pasti memiliki resiko dan peluang di sekitarnya, oleh karena itu seorang wirausaha harus selalu berusaha untuk berprestasi, berorientasi pada pada masa depan, memiliki ketekunan dan ketabahan, memiliki inisiatif, suka bekerja keras, energik, memiliki jiwa optimisme dan memiliki jiwa kepemimpinan.
Menurut saya sebagai generasi muda, job creator justru lebih mulia. Ada istilah “yang muda yang dipercaya”, ini menegaskan bahwa terbuka peluang yang luas bagi generasi muda untuk berkarya dan untuk menjadi pemberi solusi bagi para pengangguran. Menjadi job creator tidak sulit, meski tidak pula dibilang mudah. Kita dihadapkan pada tantangan untuk sukses dan gagal yang pointnya sama, yakni 50:50. Tapi dengan perhitungan dan analisa yang tepat justru bisa dibuat menjadi 99 : 1. Semuanya kembali kepada diri masing - masing dan seberapa matang dirinya dalam membuat analisa atas rencananya. Menjadi job creator juga sangat mungkin dengan ilmu atau kemampuan yang dimiliki, dan menjadi job creator juga bisa belajar dari pengalaman para pendahulu.
Jika setelah lulus nanti saya diberikan pilihan menjadi job seeker atau job creator, saya akan memilih menjadi job creator, karena saya ingin menjadi seorang wirausaha. Saya ingin membuka sebuah usaha sendiri, karena menurut saya membuka sebuah usaha juga bisa dilakukan dari hal yang kecil dan untuk di awal tidak harus memerlukan modal yang besar. Membuka usaha bisa dilakukan di rumah sendiri jika memang lokasinya strategis dan memiliki pangsa pasar yang luas, karena persaingan dunia bisnis lama kelamaan akan rawan.
Tidak bisa dipungkiri masyarakat Indonesia juga sudah banyak yang beralih menjadi wirausahawan, karena menurut mereka menjadi wirausahawan juga sebagai tempat ia menyalurkan hobinya, misalnya orang yang suka menjahit ia pasti akan membuka tempat konveksi, lalu orang yang suka memasak dan pintar memasak ia juga pasti ingin membuka usaha restoran atau rumah makan, karena akan sangat menyenangkan jika kita menjalankan suatu usaha sesuai dengan hobi yang kita miliki. Tidak hanya hobi, banyak wirausaha yang membuka dan menjalankan usahanya sesuai dengan kemampuannya, kemampuan dalam hal keuangan, ilmu dan lain sebagainya, seperti orang yang pintar matematika ia akan membuka usaha mengajar les matematika dan masih banyak contoh lainnya.

Dari penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa menjadi job seeker dan job creator adalah sebuah pilihan, dan pilihan tersebut akan ditentukan oleh diri kita sendiri. Semua orang memiliki kemampuan yang berbeda satu dengan lainnya, akan tetapi semua orang memiliki keinginan yang sama yaitu ingin sukses di masa depan. Kita sebagai generasi muda Indonesia harus meningkatkan kualitas dan kemampuan kita agar Negara kita menjadi maju dan berkembang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar