Rabu, 14 Januari 2015

Tugas 5 - Strategi Mengahadapi MEA (Masyarakat Ekonomi Asean) Jika Menjadi Job Creator dan Job Seeker

MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN) ini terbentuk karena adanya sebuah keinginan dari para pemimpin ASEAN untuk mewujudkan pusat perdagangan kawasan terintegrasi sebagai wujud komitmen untuk menciptakan dan meningkatkan pembangunan komunitas ASEAN dalam menghadapi tantangan global. Globalisasi telah menjadi topik yang banyak diperbincangkan di sekitar kita, umumnya secara antusias dan bersemangat, namun kadang dibayangi oleh kekhawatiran dan kekecewaan. Globalisasi, yang tidak lain berarti integrasi ekonomi secara menyeluruh, akan segera menampakkan bentuknya di mata negara-negara ASEAN dalam bentuk Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Pembentukan MEA tak lepas dari semakin meningkatnya kerjasama ekonomi antar Negara ASEAN. Tercatat sejak tahun 2003 perdagangan intra-ASEAN telah mengalami kenaikan volume secara terus menerus. 
Hal ini menjadi pemicu integrasi ekonomi yang lebih erat diantara Negara-negara ASEAN. Selain itu pembentukan MEA disebabkan adanya dinamika eksternal maupun dinamika internal.
1.            Dinamika eksternal
·                 Terdapat kecenderungan perubahan lingkungan strategi global yang menuntut Negara-negara di dunia untuk senantiasa meningkatkan daya saingnya.
·             Pada tataran regional, terdapat gerakan kearah pengintegrasian kekuatan ekonomi yang berbasis pada pasar tunggal (single market) dan produksi tunggal yang terintegrasi (simple production).
·        Munculnya china dan india sebagai kekuatan ekonomi dunia yang merubah arsitektur perdagangan dunia, khususnya di kawasan Asia Timur.

2.               Dinamika Internal
            ·                        Potensi pasar yang cukup besar
·                        Pertumbuhan kerjasama Ekonomi masih cukup rendah dibandingkan dengan potensi yang dimiliki.
            ·                        Implementasi AFTA masih sangat rendah

Pembentukan MEA 2015 bertujuan untuk menjadikan kawasan ASEAN lebih stabil, sejahtera dan sangat kompetitif, dimana terdapat kebebasan lalu lintas barang, jasa, investasi, modal, pembangunan ekonomi yang merata dan mengurangi tingkat kemiskinan serta kesenjangan social ekonomi pada tahun 2015.
MEA 2015 menjadi wadah dalam mengembangkan berbagai macam inovasi dalam bidang teknologi informasi, ekonomi, sosial-budaya dan dalam segala bidang lainnya untuk memproduktivitaskan keahlian sumber daya manusia yang unggul dan kompeten. MEA 2015 memberikan wajah baru dalam perkembangan ekonomi khususnya di kawasan ASEAN sendiri untuk tetap menjadi basis ekonomi yang handal dan dapat bersaing dengan Negara lain. Sebagai seorang mahasiswa, saya menilai kedatangan MEA 2015 ke dalam berbagai aspek yang mempengaruhi perkembangan berbagai macam bidang khususnya bidang ekonomi, sangat membantu untuk membuka pemikiran, wawasan, ide , gagasan serta implementasi ke arah maju untuk meningkatkan keahlian dan potensi diri agar dapat bersaing dengan lulusan terbaik dari seluruh akademisi masing-masing Negara ASEAN.
Setelah lulus nanti, setiap orang akan dihadapkan dengan pilihan apakah ingin menjadi job seeker atau menjadi job creator, dan jika sudah memilih, kita pasti akan dihadapkan dengan ancaman atau resiko yang akan terjadi nantinya, salah satu ancaman kita sekarang adalah MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN). Dalam artikel ini saya akan mendeskripsikan bagaimana strategi menghadapi MEA jika saya menjadi job seeker dan menjadi job creator.
Job seeker disebut juga sebagai pencari pekerjaan, ini merupakan langkah awal seseorang yang ingin bekerja di perusahaan besar maupun kecil, karena banyak orang menilai menjadi job seeker merupakan hal yang mudah karena tidak perlu mengeluarkan modal yang besar untuk membuka usaha. Menjadi job seeker cukup dengan melamar pekerjaan di perusahaan yang diinginkan. Jika saya menjadi seorang job seeker, strategi yang akan saya lakukan untuk mengahadapi MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN) yaitu:
1.      Saya akan memperdalam ilmu pengetahuan, karena persaingan dalam mencari pekerjaan pasti akan lebih ketat.
2.      Bersikap lebih percaya diri, hal ini dilakukan agar kita tidak minder dengan MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN).
3.      Meningkatkan keahlian yang saya miliki sekarang lalu akan diimplementasikan menjadi berbagai macam keahlian yang lainnya sebagai modal saya untuk bersaing dalam dunia kerja ke depan terutama untu menembus pasar bebas MEA 2015 yang ada sekarang.
4.      Belajar beberapa bahasa asing sehingga memungkinkan saya agar bisa bersaing dengan orang - orang dari negara lain yang mencari pekerjaan di Indonesia.
5.      Saya juga harus memiliki visi global yang tadinya job seeker akan mencoba menjadi job creator yang memiliki daya saing ditingkat global.
Selain menjadi job seeker, salah satu cita – cita saya adalah menjadi seorang job creator yang artinya pembuat pekerjaan atau biasa disebut wirausaha. Saya ingin membuka sebuah usaha dan bisa membantu orang lain untuk bekerja dan bergabung di usaha saya nantinya. Jika saya menjadi job creator, strategi yang akan saya lakukan untuk mengahadapi MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN) yaitu:
  1. Harus siap dengan resiko - resiko yang akan terjadi nantinya, karena nanti pesaing semakin banyak dari negara ASEAN, maka dari itu resiko akan lebih besar dan akan lebih sering terjadi.
  2. Harus mawas diri dengan para pesaing yang memiliki usaha yang sama dari negara bagian ASEAN.
  3. Harus memiliki ide - ide yang unik yang inovatif dan kreatif yang jarang ditemui karena akan menjadikan ciri khas perusahaan saya nantinya.
  4. Jika saya perusahaan produksi maka harus menghasilkan kualitas yang bagus dan harga yang terjangkau sehingga konsumen tertarik dan membeli produk dari usaha yang akan saya tekuni nantinya.


Menurut saya menjadi seorang job seeker atau job creator adalah sebuah pilihan yang harus dipilih sejak dini, agar setelah lulus kita tidak kehilangan ide jika ingin menjadi job creator dan tidak kalah saing jika ingin menjadi orang job seeker.

1 komentar: